Pernahkan Anda merasakan kesemutan ataupun mati rasa di area tangan dan kaki dalam jangka lama? Jangan diabaikan, bisa jadi itu gejala awal neuropati perifer.
Tidak sedikit orang yang mungkin masih awam dengan istilah tersebut. Neuropati perifer merupakan kerusakan yang terjadi pada sistem saraf tepi. Bila saraf tepi bermasalah, tubuh tidak akan menangkap rangsangan, bahkan sulit menggerakkan otot.
Nah, untuk memahami lebih dalam, simak penjelasan gejala, penyebab dan mengobati neuropati perifer berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Neuropati Perifer
Peripheral neuropathy atau neuropati perifer adalah gangguan yang disebabkan kerusakan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Kerusakan itu mengakibatkan terganggunya pengiriman sinyal sistem saraf pusat dengan sistem saraf tepi.
Sistem saraf perifer sendiri merupakan perantara antara otak dan sumsum tulang belakang, atau sistem saraf pusat ke seluruh organ tubuh, seperti tangan, kaki, organ dalam, wajah, dan mulut.
Secara umum, penderita kerap kali merasakan beberapa gejala, seperti:
- Kesemutan dan mati rasa pada area tangan ataupun kaki
- Sensasi terbakar, tersengat, ataupun tertusuk di area yang terserang
- Kelemahan pada otot, terutama kaki
- Kurangnya keseimbangan
Tidak hanya itu, gejala dari neuropati perifer beragam sebab seseorang yang mengalaminya pun bisa saja mempunyai lebih dari satu jenis kerusakan di waktu yang bersamaan.
Gejala Neuropati Perifer
Berikut penjelasan gejala neuropati perifer berdasarkan jenis-jenisnya.
1. Gejala Mononeuropati
Mononeuropati merupakan kerusakan saraf tunggal di luar sistem saraf pusat. Gejala yang timbul dapat berupa:
- Kelemahan pada jari tangan
- Rasa sakit atau nyeri tungkai
- Penglihatan ganda atau kesulitan fokus, sesekali disertai sensasi nyeri pada mata
- Bell’s Palsy atau kelumpuhan di salah satu sisi wajah
2. Gejala Neuropati Sensorik
Neuropati sensorik adalah kerusakan saraf yang mendatangkan pesan suhu, sensasi sakit, sentuhan, dan sensasi lainnya ke otak. Gejalanya yang timbul dapat berupa:
- Kesemutan dan sensasi menusuk di area tertentu
- Rasa sakit tajam atau membakar pada area kaki
- Mati rasa dan menurunnya kemampuan untuk merasakan sensasi sakit, terlebih bagian kaki
- Mudah merasakan rasa sakit atau nyeri pada sentuhan yang sangat halus
- Hilangnya keseimbangan yang diakibatkan kurangnya kemampuan untuk memahami posisi tangan atau kaki (ataksia sensorik)
3. Gejala Neuropati Motorik
Neuropati motorik adalah kerusakan saraf yang mengawasi gerakan. Gejala yang timbul bisa berupa:
- Adanya kedutan
- Atrofi atau otot yang mengecil
- Kram atau lemah otot
- Kelumpuhan di satu atau lebih otot
- Kesulitan mengangkat jari kaki dan bagian depan kaki
4. Gejala Neuropati Otonom
Neuropati otonom merupakan kerusakan saraf otonom yang mengarahkan proses tubuh secara otomatis (tanpa kesadaran), di antaranya kandung kemih, saluran pencernaan, dan tekanan darah. Gejala yang timbul berupa:
- Diare atau sembelit di malam hari
- Sering bersendawa dan perut terasa kembung
- Disfagia atau kesulitan menelan
- Inkontinensia tinja atau sulit mengontrol buang air besar
- Permasalahan fungsi seksual
- Sering buang air kecil
- Kelebihan atau kekurangan keringat
Penyebab Neuropati Perifer
Neuropati perifer merupakan kerusakan saraf yang diakibatkan sejumlah kondisi kesehatan yang berbeda. Adapun penyebabnya meliputi:
1. Diabetes
Diabetes menjadi salah satu penyebab neuropati perifer paling umum, baik itu diabetes tipe 1 maupun 2. Kondisi semacam ini disebut sebagai polineuropati diabetik.
Neuropati perifer ini bisa saja terjadi dikarenakan kadar gula yang tinggi dalam darah hingga merusak pembuluh darah yang mengalirkan darah pada sistem saraf. Diabetes mempunyai risiko polineuropati tinggi bila kadar gula darah dalam tubuh tidak terkendalikan dengan baik.
2. Autoimun
Gangguan autoimun menjadi salah satu penyebab neuropati perifer. Penyakit autoimun yang dimaksud, seperti sindrom Guillain-Barre, lupus, sindrom Sjogren, rheumatoid arthritis, vaskulitis, dan radang kronis demielinisasi polineuropati.
3. Infeksi
Infeksi yang disebabkan baik oleh bakteri maupun virus tertentu. Adapun infeksinya meliputi HIV, cacar, difteri, kusta, hepatitis B dan C, penyakit Lyme, herpes zoster, serta virus Epstein-Barr.
4. Cedera Fisik atau Trauma
Cedera fisik yang dimaksud, yakni cedera pada saraf, seperti kecelakaan saat berkendara, olahraga, jatuh, ataupun beberapa prosedur medis yang bisa menekan saraf. Selain itu, patah tulang dan terkilir bisa menjadi penyebab kerusakan pada saraf.
5. Penggunaan Obat Kemoterapi
Neuropati perifer merupakan efek samping dari obat kemoterapi yang umumnya dipakai guna mengatasi beberapa jenis kanker. Hal ini bisa mengakibatkan polineuropati pada 30% hingga 40% penggunanya.
Hanya obat-obatan kemoterapi tertentu yang dapat menyebabkan neuropati. Selain itu, neuropati perifer yang disebabkan pengonsumsian obat kemoterapi dapat berlangsung dalam waktu lama walaupun sudah tidak melakukan pengobatan kemoterapi.
6. Faktor Lainnya
Faktor lainnya meliputi ketidakseimbangan hormon, gangguan ginjal dan hati, tumor, kelainan sumsum tulang belakang, penyakit turunan, efek samping dari obat-obatan (antibiotik, obat kanker, obat hipertensi), hipotiroidisme, serta kecanduan alkohol.
Pengobatan Neuropati Perifer
Pengobatan neuropati perifer bertujuan mengendalikan penyebab dan meredakan gejalanya. Pengobatannya pun bervariasi, seperti pengonsumsian obat neuropati perifer, terapi, dan pengobatan alternatif.
Penggunaan obat apotik untuk neuropati perifer yang bisa diresepkan oleh dokter, meliputi obat anti kejang (gabapentin dan pregabalin), obat-obatan topikal (krim capsaicin), obat pereda rasa sakit (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), dan antidepresan (doxepin, nortriptyline, dan amitriptyline).
Terapi atau prosedur medis pun mampu meredakan gejala neuropati perifer, mulai dari transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), plasma exchange and intravenous immune globulin, terapi fisik, hingga operasi.
Selain itu, cara mengobati neuropati perifer bisa dengan pengobatan alternatif, seperti akupuntur, mengonsumsi obat-obatan herbal, dan asam amino.
Itulah penjelasan seputar gejala, penyebab dan mengobati neuropati perifer. Terapkan hidup sehat, konsumsi vitamin harian, dan rutin berolahraga guna mencegah neuropati perifer. Bila merasakan beberapa dari gejala di atas dalam jangka cukup lama, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga : Temukan Koleksi Terbaik Diadora di SportsStation.id!