Reksa dana menjadi pilihan berinvestasi bagi banyak orang karena dianggap memiliki risiko yang lebih rendah dibanding saham.
Ada 4 jenis reksa dana yang diselenggarakan di indonesia, yaitu pasar uang, saham, pendapatan tetap, dan campuran. Artikel ini akan mengupas investasi reksa dana pendapatan tetap.
Dibanding reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap adalah jenis investasi yang tergolong aman.
Instrumen ini cocok bagi para pemula yang ingin belajar berinvestasi karena risikonya relatif rendah. Supaya lebih paham, langsung simak saja penjelasan lengkapnya berikut ini.
Ternyata banyak yang belum kenal dengan reksa dana pendapatan tetap karena namanya memang tidak sepopuler reksa dana pasar uang dan saham. Padahal, sebenarnya investasi ini sangat cocok untuk investor konservatif karena memberikan imbal hasil yang sebanding.
Daftar Isi
Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?
Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis investasi yang mengalokasikan sebagian besar dana investor dalam surat utang atau surat berharga berpendapatan tetap. Contohnya adalah obligasi negara, pinjaman pembangunan negara (State Development Loans), surat berharga, dan obligasi korporasi.
Jenis reksa dana ini memberikan pendapatan tetap dalam bentuk bunga atau dividen sampai jatuh tempo. Ketika masa jatuh tempo tiba, investasi pokok akan dikembalikan kepada investor bersama dengan komponen pendapatan.
Reksa dana pendapatan tetap tergolong investasi jangka menengah karena membutuhkan waktu 3-5 tahun agar memberikan imbal hasil yang stabil. Tingkat risikonya tergolong moderat, yaitu lebih tinggi dari reksa dana pasar uang, namun lebih rendah dibanding reksa dana saham. Untuk jelasnya, ini perbedaan reksa dana pasar uang vs pendapatan tetap:
- Pasar uang mengalokasikan 100% portofolio pada deposito berjangka perbankan, obligasi dan surat berharga lainnya dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Sedangkan pendapatan tetap mengalokasikan 80% pada surat utang, dan 20% pada saham dan pasar dengan jatuh tempo lebih dari 1 tahun.
- Reksa dana pasar uang memiliki risiko paling kecil, sehingga otomatis potensi keuntungannya lebih rendah dibanding pendapatan tetap.
- Reksa dana pasar uang untuk jangka pendek, sedangkan pendapatan tetap cocok untuk tujuan keuangan jangka menengah.
Reksa dana pendapatan tetap dikeluarkan oleh pemerintah, korporasi, bank, maupun perusahaan instrumen keuangan. Pemerintah maupun perusahaan mencari dana dari investor, dan secara teratur membayar dalam bentuk bunga atau dividen sebagai imbal jasanya. Bagaimana cara kerjanya?
Cara Kerja Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap memberikan imbalan lewat bunga dan keuntungan modal. Umumnya perusahaan sekuritas akan membayar pendapatan berupa bunga yang stabil secara periodik, baik tiap setengah tahun atau tahunan selama masa investasi.
Pada reksa dana pendapatan tetap, harga obligasi dan suku bunga memiliki hubungan terbalik. Ketika suku bunga pasar turun, maka harga obligasi naik. Keuntungan modal akan diperoleh jika manajer investasi memutuskan menjual obligasi sebelum jatuh tempo akibat adanya penurunan suku bunga.
Secara garis besar, cara kerja reksa dana pendapatan tetap adalah berikut ini:
- Investor menyerahkan dana investasi kepada manajer investasi.
- Manajer investasi menyusun portofolio berisi instrumen obligasi (surat utang) yang hendak dikelola lalu mengelola dana investasi dengan tujuan memperoleh keuntungan.
- Manajer investasi mengirimkan laporan kinerja kepada investor secara berkala.
Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis investasi yang aman dan cocok bagi investor yang menghindari risiko. Meski nilai pengembaliannya lebih rendah dari saham, namun keunggulan reksa dana pendapatan tetap adalah modal investor terlindungi. Apa saja manfaat instrumen ini?
Manfaat Reksa Dana Pendapatan Tetap
Berikut adalah beberapa manfaat reksa dana pendapatan tetap selain memberikan sumber pendapatan yang tetap bagi investor:
- Fluktuasi cenderung stabil karena sebagian besar dana ditempatkan pada obligasi atau instrumen utang. Pendapatanmnya juga lebih stabil dibanding reksa dana saham.
- Mengurangi risiko dalam portofolio investor yang juga melakukan investasi berisiko seperti saham.
- Bisa digunakan untuk diversifikasi portofolio.
- Aman, terutama jika berinvestasi dalam obligasi pemerintah karena didukung oleh pemerintah. Meski obligasi korporasi tidak seaman pemerintah, namun, investor bisa melakukan klaim aset perusahaan jika mengalami likuidasi atau kebangkrutan.
- Imbal hasil yang lebih tinggi (6-10% per tahun) dibanding deposito dan reksa dana pasar uang.
- Bisa dijual belikan kapan saja. Investor bisa menjual sebagian hingga seluruh yang ditempatkan pada portofolio reksa dana.
- Bebas pajak. Karena reksa dana bukan objek pajak, maka semua imbal hasil yang didapat dari penjualan reksa dana pendapatan tetap tidak akan dipotong pajak.
- Modal investasi awal terjangkau.
- Seluruh kegiatan pengelolaan dana berada di bawah pengawasan OJK sehingga dijamin aman.
Risiko Reksa Dana Pendapatan Tetap
Meski menawarkan banyak keuntungan, reksa dana pendapatan tetap termasuk investasi yang memiliki risiko moderat, yaitu:
- Tidak menjamin semua dana pendapatan yang berasal dari obligasi korporasi.
- Nilai return lebih rendah dibanding saham.
- Risiko penurunan Nilai Aktiva bersih akibat menurunnya kinerja emiten, situasi ekonomi dan politik, inflasi, fluktuasi suku bunga, dan bencana alam.
- Kerugian tidak dijamin pemerintah karena bukan produk perbankan.
- Bisa terjadi risiko keterlambatan pembayaran pendapatan oleh manajer investasi.
- Risiko pembubaran reksa dana dengan kinerja buruk oleh pemerintah.
Investasi reksa dana pendapatan tetap lebih disukai oleh investor yang mencari pendapatan stabil dari investasi sambil tetap ingin menyimpan uang/modal mereka. Kunjungi website Reksa Dana Manulife untuk tahu lebih lanjut mengenai jenis investasi ini.